Tirai hidup mengembang, membentuk sebuah kiasan akan kata dan rasa. Setibanya di jalanan, kulihat Pelangi yang sedang tak berwarna. Entahlah. Pelangiku kini hanya tertoreh dua macam corak. Hitam pekat. Atau juga putih pucat. Terkadang Pelangi tersenyum dengan sungging paling istimewa, tapi tak ingin membagi dengan sesiapa. Padahal menurut cerita, setiap yang menangkap senyum Pelangi maka sisa hidupnya juga akan mewarni sebagaimana Pelangi. Namun, cerita memang seharusnya menjadi kisah saja. Tak perlu merenggut realita.
Ketika aku datang menemuimu nanti, berjanjilah. Berjanjilah. Berjanjilah untuk memberiku senyummu yang indah. Yang kedua. Yang ketiga. Keempat, atau yang terakhir bukanlah masalah. Sebab aku tak memandangmu dari kelaluan, melainkan masa yang akan datang tepat kita bersua di penghujung kerinduan. Menunggu untuk menemui. Menemui untuk mencintai. Mencintai untuk menghormatimu, Pelangi.
Kisah Romantis
by Glenn Fredly
Mengejar dirimu takkan ada habisnya
Membuat diriku menggila
Bila hati ini menjatuhkan pilihan
Apapun akan kulewati
Membuat diriku menggila
Bila hati ini menjatuhkan pilihan
Apapun akan kulewati
Hari ini Sayang sangat penting bagiku
Kau jawaban yang aku cari
Kisah hari ini kan kubagi denganmu
Dengarlah Sayang kali ini
Permintaanku padamu
Kau jawaban yang aku cari
Kisah hari ini kan kubagi denganmu
Dengarlah Sayang kali ini
Permintaanku padamu
Dan dengarlah Sayangku
Aku mohon kau menikah denganku
Ya hiduplah denganku
Berbagi kisah hidup berdua
Aku mohon kau menikah denganku
Ya hiduplah denganku
Berbagi kisah hidup berdua
Cincin ini Sayang terukirkan namamu
Begitu juga di hatiku
Hujan warna-warni kata orang tak mungkin
Namun, itu mungkin bagiku
Sebuah tanda cintaku
Begitu juga di hatiku
Hujan warna-warni kata orang tak mungkin
Namun, itu mungkin bagiku
Sebuah tanda cintaku
***
#Ilustrasi diunduh dari sini