#untuk Nura
Pada hari ulang tahunmu aku
menerka-nerka
Mana merah, mana luka
yang kausimpan di balik tawa
Senyum itu, berkata jikalau senja
akan seramai pantai,
bercerita andai saja hujan tak
senantiasa terjatuh pelan
"Aih, bulan malam itu indah
nian", desahmu mengingatkan
Lalu tawa itu cair, tanah-tanah
seketika berair
Pada hari ulang tahunmu aku
menduga-duga
Lebih cerah mana, lentera ataukah
wajah,
yang menghiasmu dengan lesung-lesung
tawa
Kusimpan geligi lentik itu dalam
saku,
membawanya hingga kautak meragu,
dalam kelamnya asap aku mengharap:
"Lain waktu, semoga aku masih
bisa meniupkan
sebuah lilin lagi, untukmu..."
#Ilustrasi diunduh dari sini