Ada hari di mana kau sendirian
Tepat saat itu, aku bergema pelan
Mendekap bayang nun berjalan
Menjauh, melaju bersama riak guraumu
Ya, kau tertawa
Bahakmu membuncah
Bak bising yang membahana
Lantas, kulihat air mata di pelupukmu pecah
Tangis itu kini sering sekali jatuh
Mendekap sesiapa yang luruh
Digandengnya tangan-tangan lemas
Dibawanya pula pergi lekas
Kelak, ada bunyi sayup orang menggigil
Gigil yang beku, yang tak memberi jangka untuk menjauh
Boleh jadi, kau kini riang
Senyum terikat, raga lemah tergulat
Kulit-kulit itu, kini tibalah membiru
Dikau sibuk merajam sendu
Sendu yang berkehendak, kepada lilin-lilin yang tak
berhak
Berputarlah
Nanti, saat kau terjatuh, akulah yang mengikat ragamu
utuh
Kusayat pula nadimu agar merah
Agar kau mengerti apa arti sepenggal kisah
Sekarang, biarlah kau mencari jati diri
Ketika telah kautemui
Kuharap: kau belum terikat janji
(IPM)
Bandung, Desember 2012
#Ilustrasi diunduh dari sini