Aku
sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun, orang itu hanya dapat
kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang
jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau
hujan.
Seseorang
semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya
tercermin, bukan ketakutannya akan sepi.
Dengarkah
kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada. Rasakan aku, sebut namaku seperti
mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan
melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu.
(Rectoverso,
Dee)
#Ilustrasi diunduh dari sini