Hari ini, ada yang sibuk membalas segala ucapan dari
berbagai teman. Lebih rinci: ada pesan elektronik berisikan doa, ada komentar
yang sengaja disisipkan pada laman sosial media, serta ada bingkisan video
untuk mencerna segenap makna memoria.
Oh, segalanya terbungkus rapi nun cantik, dan kau,
mungkin akan sedikit menyesal ketika keindahan itu harus terkurangi, ketika
ingin kautahu apa isi segala hadiahmu tadi. Kau membukanya perlahan, dalam
hati, ingin sekali kauterima ini-itu sebagai hal paling berkesan.
Namun, pemberian ialah berarti pemberian, yang
meninggalkan kenangan kala kau menyematkan segenap perhatian. Kadang, jikalau
itu berasal dari seorang yang istimewa, boleh jadi barang usang, akan menjadi
tak ternilai berjuta uang. Dan sebaliknya, ketika orang yang kau benci dengan rela
dan tulus memberi, mungkin saja kau menganggapnya sebuah hinaan caci. Tak apa,
itulah tabiat manusia.
"Kau manusia, bukan? Maka tersenyumlah, cukuplah
seluruh untaian tadi sebagai lolongan anjing di malam sepi. Perih. Tapi tiada yang
memerhati."
Aku pernah membaca sifatmu pada buku-buku kepribadian.
Katanya, seseorang yang terlahir pada rentang 22 Desember hingga 19 Januari
memiliki sifat yang tekun, pantang mundur, sering tidak percaya pada omongan
orang lain, serta terkadang pesimis. Aih, sungguh naif buku itu, yang mengotak-kotakkan
manusia menjadi dua belas golongan saja. Dan golongan tertentu, kemudian
dipasangkannya dengan golongan lain yang sejalan. Oh, sebegitu mudahkah Tuhan
menciptakan takdir? Adakah manusia-manusia itu harusnya lebih berpikir?
Bukankah setiap orang diciptakan istimewa, terlepas dari sifat yang ia bawa?
Lantas, kau merenung. Kini kubiarkan kau menggadai
senyum. Terkadang, kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti. Dan mungkin, dalam
hatimu kini, ada nurani yang berbisik lirih: semoga tahun depan, aku masih bisa bersama kalian. Kalian, yang kau
definisikan: orangtua, sanak keluarga, sahabat, teman-kawan, serta sesiapa yang
datang dan menghadiahkanmu keriangan.
Mungkin, awalan di atas bisa sedikit direvisi: hari ini,
ada yang sibuk membalas segala ucapan dari berbagai teman dan membaca pelan
sebuah pemberian. Lebih rinci: ada pesan elektronik berisikan doa, ada komentar
yang sengaja disisipkan pada laman sosial media, ada bingkisan video untuk mencerna
segenap makna memoria, dan tunggu, ada juga secarik karangan yang sengaja
dibuat agar menjadi kenangan. Kau baca, lalu harumu seketika tumpah.
Ini pemberian dari seorang sahabat. Sederhana, semoga
dapat berkesan lama.
Selamat ulang tahun,
Ade Tria!!!
(IPM)
Surabaya,
Januari 2013
#Ilustrasi diunduh dari sini