Andai engkau tahu betapa kumencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Kutahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Kupasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya
Bagaimana
rasanya, ketika seseorang yang kau amat cintai, ternyata lebih memilih lelaki
lain yang lebih pantas menurutnya?
Dalam
rasamu, sarat kutukan akan betapa kejamnya cinta atas rasa. Kau, barang tentu
akan mengerat tiap kicauan sakral yang berasma bayangnya.
Jika aku bukan jalanmu
Kuberhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Kukan memilikimu, jodoh pasti bertemu
Namun,
apakah kau tahu, apa itu jodoh, dan bagaimana seseorang bisa menjadi jodoh? Oh,
bukankah menurut keyakinanmu, bahwa jodoh setiap orang adalah banyak dan
bertingkat-tingkat. Setiap tingkatan kepribadian, memiliki jodoh yang sejalan.
Dan kau, hanya perlu berfokus memantaskan diri, agar Tuhan serta merta
memahami, mana yang baik untukmu sehingga menjadikanmu sempurna.
Lantas,
mengapa kau bersedih ketika dia melenggang pergi bersama yang lain? Adakah kau
tak mengerti makna beberapa larikku di atas? Namun, aku sangat memaklumi.
Aku sungguh
mengerti apa yang kau rasakan kini. Sebab, rasa seseorang ialah amat jauh dari
logika. Ketika dia pergi bersamanya, ingatlah, ada bayang yang benar-benar akan
jatuh terluka. Ialah bayangmu, yang diam-diam merasuk, menjadi aku...
(IPM)
Bandung, Mei 2013