Nona
manisku dalam bus kota bersambang kembali. Kali ini dia terlengkapi...
Tak perlulah maskara, atau
lipstik merah, atau gincu warna mencolok untuk menarik perhatian. Cukup dengan
kain penghalang mata, yang polos, yang dililit tanpa berantai gaya di mungil kepalanya.
Oh, bukankah benar jikalau lelaki selalu suka yang sederhana, seperti halnya
jatuh cinta?
Ya, tak salah lagi. Tidak
perlu cukup waktu untukmu mengundangku datang. Tanpa undangan, atau pamflet
informasi untuk sekadar mengetahui keberadaanmu. Cukuplah momentum, dan waktu,
yang menyedia kesempatan saling memagut kagum, serta jatuh cinta. Tentu saja,
ada yang berdehem pelan seraya mengawasi kita dari atas sana, Dia. Maka, tolong
perkenankan aku menjalani hari dengannya...