Kalau
kau bosan perihal topik tulisanku, boleh saja kau tak lagi membacanya. Namun,
jangan paksa aku untuk melupa. Maaf, aku tak bisa.
Berusaha melupakan ialah
sesuatu tak mungkin, sebab di saat yang sama, secara tak sadar, justru kau akan
mengingat bagian itu kembali. Lebih dalam. Lebih luas. Dan, ketika matamu
terbuka dari pejam, lengkap sudah segala memori akan berpulang lagi, memenuhi
hari.
Atau, jikalau cara itu tak
ampuh. Kau merengek padaku untuk mengabaikan keberadaanmu. Sederhananya,
berpura tak tahu kau ada. Bahkan, sejengkal depa di depanku kau berdiri, aku
tak boleh memandangi. Aku menyanggupi sehari-dua hari saja, tetapi menginjak
ganjil hari berikutnya, aku tak kuasa. Pertahananku lantak tak tersisa.
Jadi,
masihkah kau memintaku melakukan itu? Melupakanmu?