Ada
banyak sekali cara untuk jatuh cinta...
Sekali waktu, sempat aku
tergila-gila pada seseorang yang hampir tak pernah kutatap matanya lekat-lekat.
Sepasang mustika itu senantiasa menunduk. Tak ingin menantang. Tak mau
sembarang memandang. Akan tetapi, justru ketidakpastiannya itu yang seakan
menarik ulur rasaku ingin tahu. Maka, anganku melayang, menerka-nerka tentang
seindah apa sosok itu sebenarnya.
Kali yang lain, aku pernah
tertarik hanya karena dia mengerlingkan mata. Kedipnya itu, mengundang sesiapa
untuk singgah. Lantas, aku pun terpesona. Langkahku mendekat, inginku lekas
mendekap. Namun, dia berkata, tunggu dulu.
Bahasaku mengikuti perintahnya, diam, sembari menanti dia mempersilakan.
Di akhir malam awal bulan lalu,
pikiranku tak bisa sejenak saja untuk diam. Dia berlari dari satu titik ke lain
titik. Apabila lelah, dia mengambil napas barang sebentar. Lalu, beranjak
mengejar bayangnya lagi. Batinku mulai meronta, mengapa sebab aku seperti ini? Momen demi momen kandas, tapi
jawaban masih pudar belum diretas. Hingga dengan kerendahan diri, Sang Waktu mengungkap
sebuah alibi, oh, barangkali aku tengah
jatuh hati?
“Coba kau jawab, seberapa
banyak caraku untuk membuatmu jatuh cinta?” ujarmu, ketika tepat sebulan usia
hubungan kita.
Oh,
maaf, aku tak kuasa. Kamu, punya banyak sekali cara untuk membuatku jatuh
cinta...