“Aku tidak berusaha lebih baik
dari orang lain. Aku berusaha lebih baik dari diriku yang dulu,” Pidi Baiq.
Ini kalimat ‘penyentil’,
sekaligus penyemangat. Betapa tidak, sedari lama, aku terlalu membandingkan kemampuan
pribadi dengan milik seseorang. Bahkan, ketika yang lain merasa bahwa melakukan
suatu hal adalah mudah, akan tetapi tidak bagiku, maka aku akan mengutuk diri.
“Kalau dia bisa, mengapa aku
tidak?” Frasa ini menyeruak, membangkitkan asa, juga menambah beban untuk
memperjuangkan sesuatu yang amat berat dirasa. Mati-matian aku berusaha
menyalip, tapi apa daya, selalu belum berhasil.
Namun, lambat-laun dalam sunyi,
ada hal yang belum kupahami. “Seseorang ahli pada bidangnya masing-masing.”
Jadi, untuk apa stress? Untuk apa
merasa kecil, ketika ada seorang lain bisa melakukan sesuatu yang bukan
bidangmu? Untuk apa merutuk diri agar bisa melampaui hal itu?
Ini aku, dengan segala
keterbatasanku... juga kelebihanku.
Sebagai pembicara acara "Pelatihan Jurnalistik bersama Natgeo" |
Sebagai moderator acara "Talkshow OKTAN ITB" |
Sebagai Juara 1 Lomba Menulis Inspiratif Bidik Misi ITB |