“In the end, we only regret the
chances we didn’t take...”
Bukan kemarin. Bukan hari ini. Aku
menunggu, beberapa yang tak pantas ditunggu. Kamu pun menanti, seseorang yang
tak layak dinanti.
Jikalau kau pikir rasa itu tak
masuk akal, mungkin dulu aku menyangkalnya, tetapi boleh saja kini aku
mengiyakan. Aku berpikir tak ada lagi kecewa, selain tidak jujur mengatakannya
waktu itu.
Pada akhirnya, aku, akan
terdiam tanpa kamu. Hanya tertinggal aku, serta sesal terdahulu.
Kamu, kamu harus tahu...