Kamu
itu pemimpin ulung dalam forum. Kamu pusat perhatian. Setiap ucapmu mudah
didengarkan, terlagi diterima. Kamu dominan, terkadang juga terlalu. Namun, tak
biasanya kamu seperti ini. Diam. Bicara seperlunya. Gamang memilah kosakata.
Bimbang melanjutkan ide cerita. Dan... kamu tak tahu harus melakukan apa.
Pada
awalnya, semua orang bangga dengan pilihannya. Tapi pada akhirnya, tidak semua
orang setia pada pilihannya.
Saat
ia sadar bahwa yang dipilih mungkin tidak sepenuhnya seperti yang diimpikan.
Sebab yang tersulit dalam hidup bukanlah memilih, tetapi bertahan pada pilihan.
Kamu
biasa saja ketika bertemu dengannya. Dandanan ala kadarnya, baju dipilih sesuka
hati, serta alur bicaramu tak dipaksa bernada bijak. Kamu pun melontar canda
seolah-olah sudah mengenalnya cukup lama.
“Kamu
tertarik kepadanya?” tanya temanmu, yang mendadak bak detektif swasta selalu
ingin tahu.
“Pacaran
itu putusnya bisa dua: jadi manten, atau jadi mantan...”
Layaknya
sepasang merpati, kamu dan dia hampir tak pernah terpisahkan. Ke mana pun
selalu berdua. Nempel kayak perangko.
Rekan kalian juga menyaksi hal yang sama. “Ini nih contoh pasangan yang hebat.
Tak pernah bertengkar, selalu akur-akur saja,” katanya.