Sudah baca judul di atas?
Hmm, hari ini kita akan membahas tema yang syahdu, sendu, dan ironis: mencintai orang yang tidak mencintaimu.
Yak, lumayan ada bahan nih untuk menulis tema ini. Dari teman, rekan nge-lab,
sahabat, dan pastinya, diri sendiri.
Okay,
kita harus sepakat bahwa kehidupan nyata berbeda sekali dengan kisah FTV di
siang atau malam hari yang kadang kamu tonton. Biasanya, film berdurasi dua jam
lebih sedikit itu (kok yang nulis hapal
ya) berkisah tentang dua orang remaja, tak peduli awalnya saling benci atau
tidak suka, tetapi berakhir dengan saling mencinta.
Eits,
hidup tak semudah teks naskah FTV, Broh. Hidup kadang punya warnanya
tersendiri. Tak selalu merah apabila diinginkan merah, terkadang malah dapatnya
hijau, kuning, atau pula abu-abu. Artinya, realita tak selalu seperti keinginan
kita.
“Dham,
opening-nya udahan lah, ayo ke isi sekarang, enggak sabar!”
Hehe, maaf-maaf, yak sekarang
kita masuk ke inti bahasan kita. Eng-ing-eng, silakan disimak!
Oh
ya, seperti biasa, tulisan ini tidak melulu dari pemikiran pribadi penulis,
faktor luar juga dimasukkan, misalnya: lirik lagu, buku-buku remaja popular, perkataan motivator, juga scene sebuah film. Jadi, penulis hanya
merangkumkan, bukan orang yang sangat bijak seperti tulisannya. Hehe.
Sip, let’s get the ball rolling...
Sebagai
awalan, aku ada pertanyaan: Bagaimana
rasanya mencintai orang yang tidak mencintaimu? Ayo, monggo dijawab. Nebak aja nih, pasti jawabannya: FRUSTASI. Benar, kan?
Mengapa bisa frustasi?
Hal ini bisa dijelaskan oleh pengertian cinta itu sendiri. Yak, ada beberapa
pengertian cinta yang kita harus se-frame
dalam hal ini. Apa saja?
1. Cinta itu perhatian
Ini
sepertinya sudah teramat jelas. Kalau dia yang kamu cintai tidak balik
memperhatikanmu, berarti dia tidak cinta kamu. Akan tetapi, biasanya ada yang
menyangga, “Tapi kan dia lagi sibuk, Dham?” Iya, dia lagi sibuk, sibuk dengan
yang lain. Hehe.
2. Cinta itu satu ruangan
Kukutip
dari MTGW. Apa maksudnya? Hmm, iya,
cinta itu diibaratkan satu ruangan untuk dua jiwa. Kalau dia tidak mencintaimu,
berarti dia ada di luar ruangan, sementara kamu di ruangan yang lain.
Kepentinganmu bukanlah kepentingannya, dan urusannya bukanlah urusanmu. Jelas ya maksudnya? *manggut-manggut*
3. Cinta itu pencemburu
Ya
bayangin aja, dia yang tidak mencintaimu akan bergaul di luar ‘areamu’ sehingga
kamu cemburu. Biasanya, kamu akan mencemburuinya dengan berbagai sebab. “Kenapa
sih kamu lebih mentingin teman-temanmu?” misalnya gitu. Atau, “Kamu kok jalan
sama lelaki itu...” ini lebih ngenes. Iya, kalau dia mencintaimu, dia tidak
akan melakukan hal yang akan membuatmu cemburu. Namun, realitanya kan dia tidak
mencintaimu. Hehe.
Gimana? Sudah cukup frustasi? Ya
gitu tuh kalau mencintai orang yang tidak mencintaimu.
Next Chapter: Lalu, apa efeknya?
Kamu bakal tidak punya masa depan
dengannya. Kok bisa
gitu? Iya, coba renungkan, dia saja tidak bisa membayangkan kamu ada di
masa depannya. Nah, kamu pasti juga (mau-tak-mau) bakal merasakan hal yang
sama.
Ironinya
nih, saat kamu tanya ke dia, “Seberapa jauh aku ada di masa depanmu?” Kalau
jawaban dia yang mencintaimu pasti gini, “Sejauh mungkin, sampai kapanpun.”
Nah, kalau dia yang tidak mencintaimu ya kurang lebih nanya balik gini, “Lho,
mengapa kamu harus ada di masa depanku?” Jleb
kuadrat!
“Oke,
Dham, cukup. Udah mulai frustasi ini mah!”
Bentar-bentar,
aku belum masuk ke bagian solusi. Bukankah
seorang lelaki harus merupa solusi bagi setiap pertanyaan dari pasangannya?
Sedap!
Huh!
Menghela napas dulu. Begini, ada beberapa orang yang percaya bahwa cinta itu harus memiliki. Aku pun
pribadi yang termasuk golongan itu. Kalau kamu juga, artinya kamu harus
ngelakuin ini kalau mencintai orang yang tidak mencintaimu. Apa saja?
1. Buat dia mengerti bahwa kamu
benar-benar mencintainya
Terkadang,
adanya kasus seperti ini gara-gara pihak yang tidak mencintai belum mengerti
bahwa kamu benar-benar, teramat sangat, bin sempurna mencintainya. Barangkali
kalau dia mengerti, mungkin dia bakalan berubah: balik mencintaimu. Namun, itu
‘barangkali’ dan ‘mungkin’ ya. Tidak selalu hipotesisnya benar.
2. Buat dia ngeliat advantage atau keuntungan dicintai kamu
Beri bukti, bukan janji.
Maksudnya, bikin dia ngerti apa saja untungnya menjadi yang kamu cintai. Misal,
kamu selalu membawanya ke arah positif. Kamu selalu support dia. Kamu selalu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
dia. Kamu selalu... selalu... juga selalu-selalu-yang-lain.
“Tapi,
Dham, cinta kok itung-itungan?”
Iya,
kan ini bukan ‘cinta monyet’ atau ‘cinta
haha-hihi’. Ini cinta yang dewasa, yang logika pun harus mulai dipakai.
Kemapanan, jaminan penghidupan, kejujuran, dan sifat kerja keras pasangan, itu
juga jadi parameter lho. Masalah didefinisikan sebagai ‘itung-itungan’ mah itu
juga boleh, silakan.
“Nah,
Dham, semua itu udah aku lakuin. Namun, dia tetap tidak berubah. Dia tetap...
dia tetap... tidak balik mencintai. Gimana dong?”
Kalau
kasusnya seperti itu, bila kamu sudah usaha semaksimal mungkin tetapi tetap
tidak mengubah pendirian dia, berarti kamu harus... kamu harus berhenti berharap.
Katakan
gini, “Aku berharap hanya kepada Tuhan, bukan kepadamu.”
Kamu
sudah mengupayakan yang terbaik, tetapi dia tetap enggak mengerti, tetap tidak
mencintaimu, berarti maknanya, “It’s his/her lost.” Iya, ini kerugian dia.
Sebab, kalau dia tahu, dia tidak akan menyepelekanmu.
Lalu,
kamu wajib move on, mencoba menemukan orang yang mencintaimu dan yang kamu
cintai. Karena keindahan hidup sejatinya adalah mencintai orang yang juga
mencintaimu. Take and give.
Kamu
masih ingat kan apa doamu tiap malam, “Tuhan, bahagiakanlah aku dengan dia yang
mencintaiku sebagai yang satu-satunya.”
Ya,
barangkali itu tadi ulasan mengenai ‘bagaimana mencintai orang yang tidak
mencintaimu’. Hmm, cukup sedih memang. Tapi kan kegembiraan biasanya muncul
ketika kamu sukses melewati kesedihan.
Jadi,
semangat ya! Jangan putus asa! Because...
what is trully yours would eventually be yours, and what is not, no matter how
hard you try, will never be.
Sekian
bahasan dari penulis hari ini. Segala hal yang ada di posting ini lagi-lagi terinspirasi dari banyak hal. Bisa jadi
kata-kata MTGW, my little book of wisdom-nya
Armand, how to win friends and influence
people-nya Dale Carnegie, film forrest
gump-nya Tom Hanks, juga ceritamu di timeline
FB dan twitter.
Mohon
maaf apabila ada kesalahan dan kemiripan dialog. Silakan berkomentar bila ada
tambahan dan sanggahan.
Terima
kasih, salam hangat!
(IPM)
*)
Ini ya posting pesananmu mengenai kisah cinta sebelah tangan, semoga suka.
**) Ini sekaligus buat kamu yang mau dan ingin baca malam tadi, tetapi memang belum saatnya di-published.
**) Ini sekaligus buat kamu yang mau dan ingin baca malam tadi, tetapi memang belum saatnya di-published.
Bandung, Januari 2015