Rasa sakit tidak selamanya tak berharga sehingga
harus selalu dibenci. Sebab, mungkin saja, rasa sakit itu justru akan
mendatangkan kebaikan bagi seseorang.
Pages
Kamu
pernah bercakap kepadaku suatu sore, di teras sebuah kafe, ditemani dua cangkir hangat cappuccino dan mandhaeling.
Dalam hidup, kita memiliki dua opsi: memilih atau dipilih.
Jika kita memilih, maka pilihlah yang terbaik buat diri kita. Dan, apabila kita dipilih, maka jadilah yang terbaik untuknya.
Aku
memilihmu, sebab aku tahu, bagaimana lakumu menjadi seorang yang dipilih.
___
.
.
Okay, sudah cukup lama penulis enggak nulis artikel.
Gatal juga tangan ini minta ngetik-ngetik sesuatu di luar tugas dan proyekan.
Dan, hari ini akhirnya terealisasi. Hmm,
penulis akan bahas nih mengenai tema ‘Sahabat
Lawan Jenis’.
Laki-laki
romantis adalah dia yang bisa membuat perempuan tertawa.
Kamu teringat kalimat di sebuah buku: menikahlah
dengan laki-laki pertama yang membuatmu tertawa. Kamu lupa judulnya. Yang tak
kamu lupa ialah ketika aku datang ke rumahmu pertama kali pada malam Jumat.
Tidak membawa bunga, tapi martabak.
Memilih
seseorang untuk dijatuhcintai dengan sepenuh hati tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Rasa suka, atau juga cinta itu sangatlah random. Tak pasti. Berjalan sesuai naluriahnya.
Ada
seseorang di sekitarmu, yang bahkan dia sudah terlalu baik kepadamu, tapi tak
pernah tuh kamu lirik dia sebagai
calon kekasih idaman. Malahan, dia
yang acuh dan tak peduli kepadamu, justru dengan segenap upaya ingin kamu
jadikan merupa pasangan.
Aneh, ya?
Yang baik disia-siakan. Namun, yang kurang baik justru diperjuangkan.
Jangan jadikan
aku istrimu, ...
jika nanti
dengan alasan bosan, kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tahu meski
bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas, wajah mantan pacarku
yang terlihat begitu sempurna pun takkan mengalihkan pandanganku dari wajah
lelahmu setelah bekerja seharian.
Subscribe to:
Posts (Atom)