Tak tahu mengapa, apa pun yang
kamu lakukan, di depan mataku selalu saja merupa indah.
Pernah
suatu sore kamu mengajakku ke suatu tempat. Kamu, yang sebegitu random, tanpa banyak pertimbangan,
secepat kilat meminta bertemu. Yuk makan!
Menurutku, itu bukan ajakan, melainkan paksaan. Meskipun pada akhirnya aku
mengiyakan. “Aku makannya banyak lho. Cara makanku juga berantakan. Jangan
kaget ya,” cetusmu memperingatkan. Sampai di tempat, justru aku yang antusias
melihat caramu makan. Kagum.
Saat
kamu berjalan, meskipun lebih mirip beberapa langkah gontai, tapi kuanggap itu
sempurna. Bak peragawati, menurutku. Rasanya,
tak pernah aku mengkritik: kamu kurang ini... atau kamu seharusnya begitu. Tak
perlu. Kamu sudah bagus seperti itu.
Ketika
kamu berpakaian, tidak peduli padanannya kurang cocok nun norak, kuterka
senantiasa mewujud matched. Kadang,
aku sampai memujimu tanpa sadar, “You’re
stunning today.” Kamu yang terkejut, tentu akan diam beberapa detik untuk
kemudian tersenyum manis.
Setelahnya, pasti hariku berubah
cerah.
____
Kalau
kamu bingung ini artinya apa, biar aku jawab: INI CINTA. Thinking you’re
beautiful, though just doing the simplest things.
Cinta itu memperbaiki yang bisa diperbaiki.
Namun, tak memaksa. Pada suatu tahap, kamu hanya bisa menerima, dan mulai
mencintai kekurangannya.
(IPM)
Bandung, Februari 2015