Lengan
dan pergelangan tangannya tengah sakit sewaktu menuliskan kalimat ini. Aku
mendengar dari bibirnya ketika bercerita di kemudian hari, “Kamu tahu, aku
membuat itu dengan tangan kiri. Maaf ya bila tulisannya sukar dibaca. Masih
latihan.”
Kini, dia sudah sembuh, tugas akhirku yang dia semangati juga sedikit lagi rampung. Bukankah pekerjaan yang tidak pernah selesai adalah pekerjaan yang tak kunjung dimulai?
Untuk
kamu, terima kasih.
(IPM)