Ada beberapa hal di dunia ini yang hadirnya bisa ditunda...
Kamu
selalu percaya bila setiap orang yang disuka harus dimiliki sesegera. Segalanya
bagaikan perlombaan; siapa cepat, dia dapat. Namun, apakah benar hakikatnya
seperti itu? Adakah perumpamaan biarkan saja mengalir seperti air sudah tak
cocok lagi?
Ingin
sekali kamu memastikan, bilamana dia yang kamu rindukan harus pula
merindukanmu. Dia yang kamu beri kabar wajib pula mengabarimu. Tidak ingin kamu
merasakan bagaimana pahitnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. “Apapun
permulaan kisahnya, mestinya berakhir dengan indah,” ujarmu.
Mungkin
kamu lupa, jikalau kamu tidak sedang berada di surga. Ini dunia, yang
ketidakpastiannya mengingatkanmu untuk selalu berdoa, mengharap yang terbaik
dari Yang Maha Memberi Kepastian.
Sungguh
tak bisa kamu menyisipkan pinta untuk disegerakan bila belum saatnya. Tak
mungkin pula kamu memasang tenggat masa guna ditunaikan jika belum tiba
waktunya.
Bila
aku kini memilih sejenak memberi jeda, mungkin saja kamu akan berontak dan
menebar tanya ‘mengapa’. Jika aku sekarang mengambil sejengkal spasi untuk
bernapas, mungkin saja kamu akan berdiam sembari menarik diri, menerkaku tak
peka atau apa.
Namun,
ada kalanya kamu harus bersabar dan memaknai dalam-dalam perkataanku, “Segalanya
pasti indah, tapi bukan sekarang.”
Ada beberapa hal di dunia ini
yang hadirnya bisa ditunda... jatuh cinta, misalnya.
(IPM)
Surabaya, 2015