(2/3)
Ada satu cerita unik saat kamu
berkenalan dengannya...
Air
wudlu di kantormu selalu saja dingin,
padahal hari tengah terik. Di sini baru turun hujan sekali, itu pun hanya
sebentar dan menurutmu tidak cocok bila dikatagorikan sebagai penghujan. “Gerimis
yang labil, mungkin lebih tepat,” pungkasmu.
Tidak
ada yang lebih indah daripada menyerahkan diri kepada Sang Pemilik Hidup.
Seseorang butuh suatu Dzat sebagai tempat bergantung. Sesuatu yang menjamin apa
yang tidak pasti. Sesuatu yang memberi tenang di kala kekhawatiran menghadang.
Sesuatu yang kamu sebut sebagai Tuhan.
Ritual
siang harimu, tepat di interval jam istirahat kerja yang sempit, ialah bergegas
menemui Dia. Ingin melapor. Ingin bersedu. Ingin membagi segala yang telah
datang dan terjadi sebelumnya. Di tengah pemujaanmu yang sendirian, beberapa
orang lain ternyata mengikuti di belakang.
Seorang
lelaki menepuk pundakmu, mendapukmu secara sepihak merupa imam. Dan, seperti
seharusnya, lelaki itu menirukan gerakanmu, barang sekian detik berjeda. Kepemimpinan bisa dipelajari dari mana saja,
termasuk ketika beribadah.
Di
akhir sembahyang, kamu mengakhirinya dengan salam. Refleks, paskah selesai,
lelaki yang mengajakmu berjamaah tadi mengulurkan tangannya sebagai tanda ingin
berjabat. Dan, wajahmu menoleh sedikit ke belakang, tersenyum kepada lelaki itu
sembari menyalami.
Senyummu
masih saja mengembang. Bukan karena lelaki itu ternyata adalah bosmu, atau
komisaris perusahaan ini, tapi jauh di belakang lelaki itu, ada satu shaf yang
menjadi fokus perhatianmu kini. Satu shaf yang sepi. Satu shaf yang berdiam
satu orang: dia.
Iya, dia, Perempuan Bertudung
Biru Muda.
Doamu
siang ini lebih panjang daripada biasanya. Ada baris yang kamu tambahkan. Ada
larik baru yang kamu masukkan. Ada keinginan, yang sejujurnya kamu sendiri berharap
ingin menjadi kenyataan. Ada dia di sana, di bisik bibirmu kepada Tuhan.
Tidak pernah salah, seseorang
yang tengah jatuh cinta, pada akhirnya hanya akan berharap kepada Tuhan, yang
mengatur segala macam pertemuan.
(IPM)
Cilegon, November 2015
#Ilustrasi
diunduh dari sini