Jika kamu tak
kuasa membaca, coba resapi liriknya saja...
Ibaratnya, ada hal-hal di dunia ini yang hadirnya
tak sanggup dipaksakan. Kamu tentu tahu, bagaimana mustahilnya mencegah malam
untuk tidak berganti pagi. Soal bagaimana rasanya merayu gerimis agar tidak secepat
itu reda. Juga tentang dia, yang kamu yakinkan untuk menetap, tetapi pilihannya
hanya singgah.
Kamu sedang dirawat. Atau, barangkali tengah berbaring
lunglai di atas kasur panjang berseprei putih. Selimut kusut, tanda beberapa
kali kamu bergerak ke kanan, ke kiri. Katanya, sakit itu dari pikiran. Kamu
tentu tak langsung mengiyakan.
Kamu
kukenal sebagai pembangkang. Tak taat aturan. Kamu sering sekali memaksa
keadaan untuk selalu berpihak padamu. Awalnya, aku mengira kamu adalah sosok
kepala batu, yang tak mengerti makna perkataan ‘jangan’.