Jika kamu tak
kuasa membaca, coba resapi liriknya saja...
Ibaratnya, ada hal-hal di dunia ini yang hadirnya
tak sanggup dipaksakan. Kamu tentu tahu, bagaimana mustahilnya mencegah malam
untuk tidak berganti pagi. Soal bagaimana rasanya merayu gerimis agar tidak secepat
itu reda. Juga tentang dia, yang kamu yakinkan untuk menetap, tetapi pilihannya
hanya singgah.
Tentu kamu paham betul, bahwasanya ‘menetap’ dan ‘singgah’,
sejatinya ialah beda arti. Satunya berjangka lama, yang lain bermakna cuma
sementara.
Memang benar ternyata, ada kalanya tak perlu
berpanjang akal. Berencana terbaik akan seperti itu dan ini, selayaknya, “Nanti
kamu begitu, nanti aku begini,” bisa jadi merupa obrolan sia-sia. Kekal sudah
semuanya kini di dalam pikiranmu. Serta, takkan pula segala kisah itu mampu kau
lupakan.
Rencana yang tak pernah terealisasi adalah hutang,
menurutmu. Dan, kamu pasti akan sepakat, bilamana semuanya harus tuntas sebelum
bersiap berangkat ke lain tujuan. Asal kamu tahu, hutang itu berbunga. Semakin
lama tak kamu tunaikan, perjalananmu barangkali juga akan semakin berat.
Berat itu, yang akan membuatmu berpikir akan awal-awal
pertemuan. Selayaknya kotak kenangan, otak manusia menjelma sama. Setiap momen
senantiasa berputar begitu saja. Dia yang setujuan denganmu, yang sangat mengerti
bahwa ‘apapun akan sampai apabila dimulai’. Dia yang bersemangat dan jarang
mengeluh. Serta paling penting, dia yang mengubahmu, dari yang dulu
pembangkang, menjadi seseorang yang lebih tenang.
Apa bayaran untuk suatu perubahan?
Adaptasi, pungkasmu, kemudian mewujud rutin, dan datar seperti
biasa.
Sungguh tidak ada yang berpikir bila rutinitas
nyatanya mematikan. Pagi ini, siang itu. Sore itu, malam ini. Berotasi dan
kembali. Lambat saja, tapi pasti. Diam-diam, bom waktu senyap yang kamu tanam,
akhirnya meledak hebat. Meruakkan sepi, melahirkan kata pergi.
***
Kamu sedang menyeduh teh pemberiannya. Sembari tersenyum
getir, cangkir itu kamu angkat.
Bersulang! Mari merayakan perpisahan!
(IPM)
Anyer, Oktober
2019
#Ilustrasi diunduh dari sini