Pages
Darimu aku belajar…
Tentang berlayar jauh tanpa
adanya ombak adalah kebosanan yang utuh. Terkadang memang benar, kisah yang
dirajut, perlulah sesekali harus berlubang dan terbakar. Namun, dengan sigap, berusaha
bersama menimpanya dengan corak yang lebih Indah.
Aku ingin memberimu hujan.
Ronamu kian lelah paskah menjalani hari. Hingga, kukumpulkan beberapa awan untuk meruap mendung di tempatmu, teduhnya tenang, selaksa relaksasi khas alam. Kamu pun terlelap pulas.
Ronamu kian lelah paskah menjalani hari. Hingga, kukumpulkan beberapa awan untuk meruap mendung di tempatmu, teduhnya tenang, selaksa relaksasi khas alam. Kamu pun terlelap pulas.
Berkunjung
ke kediamanmu, satu hal yang tak bisa dibayangkan. Undangan ini pula bisa dikatakan
insidental. Tanpa rencana. Tanpa rancangan. Dengan bibir tersenyum, kemarin kamu bilang, “Makan malam di rumah yuk sesekali, nanti aku jadi asisten koki Ibu deh.”
.
.
Pernah kuingat dia menginginkan sebuah hadiah. Bukan cokelat,
bukan pula boneka, melainkan bunga. Tak biasanya dia mengingankan hal itu.
Hingga, kamu pun mulai mencari tahu.
Subscribe to:
Posts (Atom)