Jalan Perasaan

June 22, 2024

 


Jalan seseorang mengekspresikan perasaan itu berbeda-beda…


Kuperhatikan, kamu mulai terbiasa memanggil dia dengan berbagai sapaan. Mulai dari yang kebarat-baratan, misalnya Dear, Sweetheart, Honey, Sunshine, yang kamu bercerita padaku bahwa sebelumnya pasti kamu meriset dahulu. Hingga ucap lainnya, selaksa sebutan yang lazim dituturkan oleh sepasang yang tengah beromansa. Hampir pasti, itu bukan sekadar kata-kata, melainkan bagaimana kamu memperlihatkan pada dia bahwa sosoknya itu spesial.


Lain waktu, bukan panggilan itu yang kamu tulis untuk membuatnya istimewa. Melebihi apa yang dia terka, yup, dia kini merupa tokoh dalam alinea-alineamu. Paragraf yang tak terlalu berliku nan panjang. Kumpulan frase yang sebenarnya hanya mengulang apa yang dia lakukan. Tentu, dengan sedikit bumbu racikanmu.


“Mengapa kamu melakukan itu?” tanyanya, dan kamu hanya tersenyum.


Memang, kalau boleh kucermati, kamu termasuk pribadi yang ekspresif, meledak-ledak, atau bahkan terbahak-bahak. Seringkali juga, obrolan-obrolan itu bermulai dan bermuara darimu. Dia akan mengikuti, sesekali pula terpancing dan mengurai arah-arahnya menjadi dalam dan bermakna. Namun, justru lebih banyak, kalian berdua akan berhenti untuk tertawa. Tergelitik mengenai percakapan kalian yang cuma-cuma.


Sosoknya melengkapimu. Meski kamu dengar dirinya bersaksi bahwa tak seekspresif dan seramai itu. Namun, cara dia mengungkapkan nyatanya berbeda. Dia kurasi beberapa tembang yang menjadi pilihan suasana hatinya. Saat menggebu. Ketika membuncah rindu. Atau, waktu dia teramat ingin mengutarakan sesuatu. Lagu darinya kamu simpan. Dia tak tahu, diam-diam, mereka merupa playlist di Spotify-mu.


Kuulangi, jalan seseorang mengekspresikan perasaan itu berbeda-beda. Misalnya, via sapaan, melalui alunan, lewat tulisan, atau candaan-candaan yang barangkali tak layak tayang. Ups, kalianlah yang tahu.


Jakarta, Juni 2024

#Ilustrasi diunduh dari sini


Followers